Kobe, 10 february 2009
I found out that it will be quite hard to take you here in Japan, my love. I cannot take any other options than living with all of us together or not at all. My heart is all yours, I simply cannot live anyone behind, not Fatih, nor Husna, neither Fauzan. It's strange for me to call Fauzan, because this is the first day he has a name :).
I cried so long that I still have my eyes redden even after 6 hours. And when I called you, you were also crying, that's the most expensive cries since we spent minutes on the phone just to listen each other crying.
You sent me a message,
"Sayang,bahagia adl pilihn hdp.Dia bkn takdr.smg dg ini qt mkn sdr kuasa Alloh atas qt.betapa tdk berdayax qt.tp yknlah Alloh g prnh mau bkn yg trbaik mnimpa qt.Alloh maux qt sll mdpt yg trbaik.Mnta bimbingn Alloh y sayangq,hadirkn Alloh dsetiap pilihn qt spy sll mdpt prlindungnX."
So I read your green letter, "Seorang Muslim tidak mengeluh saat mendapat ujian karena tau Alloh punya maksud yang baik. Karena ujian adalah jalan untuk mengatasi kondisi yang akan terjadi dan diganti dengan yang lebih baik, walaupun tidak bisa kita pahami saat itu terjdi. Saat hal yang kita inginkan tidak dikabulkn oleh Alloh pasti Alloh memberi yang lebih baik dari yang kita inginkan. Sehingga nantinya kita menjadi sosok yang tidak mudah menyerah, tidak takut dan selalu bahagia karena Alloh tidak mau hal yang bukan terbaik terjadi pada manusia."
Umi, you are the best. I Love You!!!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment